-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

UNP Sambut Baik Kenaikan Beasiswa Bidikmisi

Tuesday, December 20, 2016 | December 20, 2016 WIB Last Updated 2016-12-20T04:44:17Z

Ke­menterian Riset, Tek­nol­ogi dan Pendidikan Tinggi (Ke­m­ris­tekdikti) berencana m­enaikkan biaya hidup ma­ha­siswa Bidikmisi sebanyak Rp50 ribu sehingga menjadi Rp650 per bulan. Kebijakan itu mendapat sambutan baik dari penerima Bidikmisi di Uni­ver­sitas Negeri Padang (UNP).

Debi Gunawan, penerima Bidikmisi, bersyukur bila kebijakan itu benar-benar direalisasikan. Meski kenai­kannya tidak terlalu banyak, hal itu sangat membantu ma­hasiswa.”Biaya hidup di Kota Padang semakin mahal tiap tahunnya,” ujar mah­a­sis­wa Program Studi Sastra In­do­nesia angkatan 2014 itu kepada Haluan, Senin (19/12).

Menurutnya, jumlah bi­aya hidup mahasiswa Bidik­misi Rp600 sebulan yang dirapel sekali tiga bulan belum mencukupi kebutuhan mahasiswa. Debi masih harus menerima kiriman dari orang tua untuk mencukupi ke­butu­hannya, seperti biaya indekos, makan, buku, dan cetak tu­gas.”Awalnya saya berpikir semua kebutuhan sudah di­tang­gung, tetapi ternyata saya masih harus merepotkan orang tua,” kata bungsu dari tiga bersaudara ini.

Mahasiswa Bidikmisi la­in­n­ya, Fakhruddin Arrazzi, juga menyambut baik ke­nai­kan biaya hidup. Langkah pe­me­rintah itu dinilainya sangat tepat. Meski ber­do­misili di Padang dan tinggal di rumah sendiri bersama dua sau­dara­nya, Fakhruddin me­nga­ku bantuan Bidikmisi yang dit­e­ri­ma masih belum men­cu­kupi.”Saya mengg­an­tung­kan semua kebutuhan kuliah dari uang Bidikmisi. Kalau kurang, dengan berat hati terpaksa saya meminta bantuan dari saudara perem­puan. Orang tua sudah tidak ada,” ujar mahasiswa Prodi Pendidikan Fisika angkatan 2013 ini.

Hal senada juga diung­kap­kan Wildan Firdaus, pe­ne­rima Bidikmisi Prodi Pen­didi­kan Bahasa dan Sastra Indonesia angkatan 2014. Meski tidak terlalu berharap, dia sangat senang bila ke­nai­kan biaya hidup Bidikmisi benar-benar terealisasi. “Se­la­ma ini saya masih mendapat kiriman dari orang tua. Ayah saya bekerja sebagai dis­tri­butor roti di warung-warung. Tidak bisa hanya mengan­dalkan dari Bidikmisi,” ujar Wildan.

Selama empat semester di awal-awal kuliah, Wildan sempat mencoba bekerja sam­pingan untuk mencukupi ke­butuhannya selama kuliah di Padang. Akan tetapi itu justru menghambat per­ku­lia­han­nya “Saya jadi susah untuk ikut organisasi dan membuat tugas kuliah. Maka pada se­me­ster lima saya resign,” kata ma­hasiswa asal Pangkalan Bran­dan, Kabu­paten Langkat, Sumatra Uta­ra ini.

Rektor UNP, Ganefri, mengonfirmasi bahwa mulai 2017 biaya hidup mahasiswa Bidikmisi memang me­nga­lami kenaikan sebanyak Rp­50 ribu. Kuota penerima juga akan ditambah, meski belum diketahui berapa jumlanya. “Benar, kebijakannya sudah sampai ke UNP. Hal itu ter­masuk ke dalam anggaran 2017,” ujarnya saat dihu­bungi.

Ganefri pun berharap kebijakan ini menambah mo­tivasi mahasiswa Bidik­misi untuk terus berprestasi dan bisa tamat tepat waktu. Dia juga meminta agar ma­ha­siswa tidak menya­lah­gunakan uang itu kepen­tingan di luar per­kuliahan.
Sumber : Haluan
×
Berita Terbaru Update