-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Beasiswa Bidik Misi Terkendala Anggaran

Tuesday, September 6, 2016 | September 06, 2016 WIB Last Updated 2016-09-06T00:32:21Z

Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek dan Dikti) menilai secara akademik pelaksanaan Bidik Misi berjalan sukses. Namun, secara anggaran dalam penyelenggaraan Bidik Misi masih terkendala.

Menteri Ristek dan Dikti, Mohamad Nasir mengatakan dari evaluasi selama ini yang menjadi keluhan penerima Bidik Misi yaitu besaran biaya hidup. Rata-rata ada yang mengatakan cukup ada yang tidak cukup. “Kami memberikan Rp600 ribu per bulan untuk biaya hidup. Ada daerah yang biaya hi­dupnya Rp750 ribu seperti Padang, ini cukup tinggi. Tentu Rp­600 ribu tidak cukup. Na­mun, pemerintah hanya mam­pu sebesar itu,” katanya usai temu ramah dengan ratusan mahasiswa Bidik Misi dari berbagai Perguruan Ting­gi (PT) swas­ta dan Ne­ge­ri di GOR Uni­versitas Ne­geri Padang (UNP), Senin (5/9) sore.

Mengatasi masalah itu kata Nasir, Menristek dan Dikti tengah mem­per­tim­bangkan dua pilihan, yaitu memperbesar beasiswa Bi­dik Misi, namun pene­ri­manya dikurangi atau seba­liknya penerima Bidik Misi bertam­bah dengan biaya yang juga ditingkatkan. “Total pene­rima saat ini saja untuk Bidik Misi diting­katkan dari 60 ribu menjadi 75 ribu penerima. Pada ra­ta-rata akademik pene­rima Bidik Misi nilainya itu 3,0. Sehingga dari penga­la­man, tidak ada Bidik Misi yang gagal,” ungkapnya lagi.

Ditambahkan Direktorat Jenderal (Dirjen) Pem­be­lajaran dan  Kemahasiswaan (Belmawa)  Kemenristek dan Dikti, Intan Ahmad, menga­takan, Bidik misi dimualai 2010. Hal ini untuk menun­jukkan kepedulian bagi warga indonesia yang ingin melan­jutkan ke PT, namun tidak ada biaya. “Hal ini juga sama dengan beasiswa afirmatif yang juga memberikan ke­sem­patan bagi mahasiswa terluar dan terdepan untuk menuntut ilmu di PTN di seluruh Indonesia. Seperti teman dari Papua yang saat ini menuntut ilmu di UNP, Unand, dan PT lainnya di Sumbar,” katanya.
Dilanjutkannya, dari per­ja­lanannya, Bidik Misi telah melahirkan mahasiswa yang cerdas. Bahkan lebih dari 50 persen mahasiswa Bidik Misi mendapat IPK 3,5. “Dan 28 persen itu IPK 4,0,” ujar Intan Ahmad.

Bahkan tahun ini Kemen­ristek telah mengalokasikan untuk biaya Bidik Misi 2,3 Triliun yang akan diberikkan kepada 231.173 mahasiswa. “Untuk afirmasi dianggarkan Rp40 miliar,” paparnya.

Sementara itu, Rektor UNP Prof Ganefri, dalam sambutannya mengatakan, UNP saat ini memiliki 32.­000 mahasiswa, dimana 6.­600 merupakan penerima beasiswa termasuk bidik misi. Untuk mahasiswa Bidik Misi di UNP menurut Ga­nefri, telah banyak meraih prestasi dalam lomba-lomba dan bah­kan menang dalam pekan ilmiah Nasional.  “Ka­mi juga telah menyiapkan bagi maha­siswa berprestasi ini untuk melakukan pertu­karan de­ngan mahasiswa dari Jepang se­lama 1 bulan,” sebut Ga­nefri.

Dilanjutkannya, saat ini tidak ada lagi dikotomi negeri dan swasta. Mereka yang berprestasi akan terus di­arahkan untuk jenjang beri­kutnya. “Supaya program yang dijalankan bisa me­nunjukkan prestasi yang lebih tinggi,” harapnya.
×
Berita Terbaru Update