Mahasiswa baru di Indonesia kebanyak diperintahkan untuk mengundulkan rambutnya saat baru masuk ke lingkungan kampus, mengapa?
Kamu
baru lulus SMA? akan masuk ke perguruan tinggi di Indonesia? atau sudah
lulus dari perguruan tinggi tapi belum tahu alasannya mengapa kamu dulu
diperintahkan untuk menggundulkan rambut kamu?
Pasti peristiwa “penggundulan” ini sangat
tidak diinginkan oleh kebanyakan kaum pria, anak muda Indonesia, bisa
karena, “jadi tambah jelek”, “sudah dipanjangin bertahun-tahun kok
dipotong?”, “karena malu?”, dll.
Umumnya perguruan tinggi di Indonesia, melakukan hal tersebut kepada mahasiswa barunya, mengapa? Ayo Baca sampai akhir tulisan saya!
Apakah kamu mengenal tokoh Indonesia di atas?
Ya, figur di atas adalah seorang teladan
yang keras dan kuat, sehingga bisa membawa Indonesia menuju kemerdekaan
pada 17 Agustus 1945 dulu. Beliau adalah Ir. Soekarno.
Filosofi gundul dari Bapak Proklamator Ir. Soekarno
Mungkin kamu akan bertanya hubungan dari
mahasiswa digundul pasa saat ospek dengan Ir. Soekarno. Jika kamu pernah
membaca cerita-cerita hidup dari beliau, maka akan ada cerita mengenai
masa kecil beliau, dimana beliau seorang diri dengan model rambut yang
gundul bermain bersama teman-temannya yang tidak gundul.
Pada saat bertumbuh menjadi seorang yang
gagah berani, beliau selalu mengenakan peci kemana-mana semenjak pertama
kali di Kongres Jong Java pada tahun 1921, dan lega karena telah
mengubah persepsi masyarakat Indonesia mengenai “malu” mengenakan peci
di tempat umum. Tetapi fungsi lain dari peci tersebut adalah seperti
yang dikatakan beliau, karena semakin hari beliau semakin gundul.
“Tuhan tidak merubah nasib suatu bangsa sebelum bangsa itu merubah nasibnya sendiri” – Ir. Soekarno
Terus apa hubungannya dengan mahasiwa baru yang digundul?
Untuk mengetahui filosofi penggundulan
dari proses pembinaan mahasiswa baru, kamu perlu mengetahui terlebih
dahulu mengenai proses pembinaan itu sendiri.
Proses pembinaan mahasiswa baru, atau
yang lebih dikenal di masyarakat adalah ospek, pengkaderan, dan sebutan
yang lain di masyarakat merupakan suatu kegiatan yang diadakan dari
lembaga kemahasiswaan di dalam lingkup perguruan tinggi tempat kamu
diterima sebagai mahasiswa.
Perlu diketahui bahwa kegiatan pembinaan mahasiswa ini dilakukan oleh lembaga kemahasiswaan di suatu jurusan atau fakultas dengan pengawasan RESMI dari birokrat perguruan tinggi dan pengurus lembaga kemahasiswaan.
Jadi, kalian diikutkan pada suatu
kegiatan resmi yang disetujui pihak perguruan tinggi itu sendiri,
berarti bisa dibilang bahwa kalian masuk ke kampus bukan hanya
diinginkan untuk mantap dibidang keilmiahan, tetapi juga dibidang
keorganisasian.
Walaupun seperti itu, namun kamu sebagai mahasiswa baru juga harus hati-hati
Karena
tidak jarang, ada kegiatan-kegiatan yang tidak pantas atau diluar
rencana yang terjadi dalam suatu proses pembinaan. Masuknya orang asing,
preman, yang memalak mahasiswa baru, atau kegiatan yang tidak senonoh.
Nah disitulah peranmu ditunjukkan, untuk mengingatkan senior kamu mengenai hal-hal tersebut. Jadilah mahasiswa yang tanggap dan cerdas.
Keilmiahan dan organisasi
Saya tidak ingin menjelaskan panjang lebar mengenai bagian yang ini karena kalian mahasiswa baru akan mengalaminya segera.
Saya
hanya ingin mengatakan berdasarkan pengalaman saya 2 tahun lalu saat
saya mengikuti proses pembinaan di kampus saya. Awalnya, seperti 97%
teman maba seangkatan saya pasti bingung mengenai apa yang terjadi,
bahkan shock sampai pingsan. Bingung mengenai apa yang terjadi, dan apa yang akan terjadi, alasannya kenapa saya dibeginikan, dll.
Sangat banyak pertanyaan yang timbul di
kepala saya saat menjadi maba, tetapi saya harap kamu tetap serius
mengikuti setiap kegiatan pembinaan, karena yakin dan percaya, kamu
tidak akan menyesal pernah mengikuti kegiatan pembinaan, begitu pula
saya. Memang benar akan memakan waktu bersantai kamu, tetapi sisi
positifnya adalah banyak hal yang kamu dapatkan nanti jika serius.
dan masing-masing pertanyaan yang ada di
kepala akan terjawab seiring waktu. Kamu akan kaget pada dirimu sendiri
karena perubahan positif yang kamu dapatkan, bahkan jika kamu tidak
mengetahuinya, orang lain yang akan menilai perubahan positif kamu.
“Lebih baik diasingkan daripada menyerah pada kemunafikan” – Soe Hok Gie
Cintai proses dan terus berproses.
Kita kembali ke pembahasan awal kita
mengenai filosofi mahasiswa baru “digundul” saat pembinaan dan
hubungannya dengan bapak proklamator Ir. Soekarno.
Ir.Soekarno pernah menyampaikan pesan
yang sangat mendalam untuk masyarakat Indonesia dulu mengenai sifat
egois manusia. Jika dihubungkan dengan pembinaan, periode seserang
menjadi mahasiswa baru dianggap saat-saat kritis seorang manusia untuk
menjadi manusia dewasa yang peduli terhadap sesama.
“Orang yang hanya mementingkan dirinya sendiri, pantas untuk digundul kepalanya” – Ir. Soekarno
Dengan menggundul kepala mahasiswa baru,
diharapkan agar mereka bisa lebih peduli terhadap lingkungan dan sesama,
karena seperti itulah peran mahasiswa. Mereka juga diingatkan kepada
sejarah bapak proklamator kita, dan pejuang-pejuang Indonesia dulu yang
bersama-sama mencapai kemerdekaan Indonesia.
Lembaga kemahasiswaan di Indonesia
menganut arahan dari Ir. Soekarno dan menerapkannya kepada mahasiswa
baru pada tahap pertumbuhannya menjadi dewasa dengan arah pikir yang
tegas dan terang.
Jadi, masihkah kamu menolak untuk “digundul”?
Salam dari saya,Indonesia Jaya!
sumber : https://frdoom.wordpress.com/2016/08/19/mengapa-mahasiwa-baru-digundul/