-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Tips Siaga Bencana dan Cara Bertahan Dari Tsunami

Saturday, October 13, 2018 | October 13, 2018 WIB Last Updated 2018-10-13T02:25:51Z

Apakah Tsunami Itu?

TSUNAMI berasal dari bahasa Jepang, Tsu artinya pelabuhan dan Nami artinya gelombang laut. Pada awalnya Tsunami berarti gelombang laut yang menghantam pelabuhan. Tsunami berupa gelombang panjang yang timbul karena adanya perubahan di dasar laut atau perubahan gelombang air laut yang terjadi secara tiba tiba yang disebabkan adanya gempa bumi, erupsi vulkanik, longsoran bawah laut atau runtuhan gunung es, Tsunami sering disebut juga sebagai gelombang laut pembunuh karena memiliki sifat yang dapat merusak apa saja yang dilewatinya.

Tanda-tanda awal sebelum terjadi Tsunami
  • Getaran tanah yang timbul karena penjalaran gelombang di lapisan bumi akibat gempa.
  •     Surutnya air laut yang mendahului kdatangan tsunami utama.
  •     Dinding muka air laut yang tinggi menjalar di perairan dangkal lalu ke pantai berupa gelombang pecah yang berbentuk dinding dengan tinggi yang hampir rata.
  •     Timbulnya suara aneh dan gemuruh dari laut.
  •     Angin dengan berhawa agak dingin bercampur dengan bau garam laut yang cukup kuat.
  •     Pada umumnya Tsunami terjadi beberapa saat setelah gempa terjadi.

Sumber penyebab Tsunami
    Tidak semua gempa bumi dapat menyebabkan tsunami.

Gempa bumi dapat menyebabkan tsunami bila :


  •     Sesar/patahan lempeng bumi berada di bawah laut secara vertikal dan terangkat.
  •     Gempa bumi dengan kekuatan di atas 6 SR.
  •     Kedalaman episenter/pusat gempat kurang dari 40km.
  •     Letusan gunung api bawah laut juga dapat mengganggu keseimbangan gelombang air.
  •     Jatuhan material gunung api juga dapat menimbulkan gelombang tinggi.
  •     Luncuran sedimen/lapisan tanah di sekitar pantai atau dasar laut dalam jumlah besar juga mengganggu keseimbangan permukaan air laut.
  •     Penambahan volume sedimen ke dalam badan air menimbulkan pergerakan vertikal, biasanya menimbulkan pergerakan vertikal, biasanya menimbulkan tsunami skala lokal.
    Kejadian tsunami dapat digambarkan apabila kita melempar batu ke tengah kolam atau kerikil ke dalam ember yang kemudian menimbulkan riakan gelombang yang menyebar ke segala arah.

Apa yang harus kita lakukan?

Sebelum Tsunami Terjadi :
  •     Sepakati tempat berkumpul bersama warga sekitar.
  •     Menentukan jalur evakusi yang terdekat dari rumah untuk menuju tempat evakuasi.
  •     Siapkan tas khusus yang berisi kebutuhan hidup selamat tiga hari seperti, makanan, pakaian, dan obat-obatan.
  •     Mengikuti latihan evakuasi secara berkala untuk menyelamatkan diri menuju lokasi yang aman pada saat terjadinya tsunami.

Saat Tsunami Terjadi:

  •     Tetap memperhatikan peringatan dan arahan dari petugas setempat dalam proses evakuasi.
  •     Apabila anda ebrada di rumah, berusaha untuk tetap tenang dan segera membimbing keluarga untuk menyelamatkan diri ke tempat yang lebih tinggi dan aman.
  •     Apabila anda berada di pantai, harus segera menuju tempat yang tinggi, minimal 6 meter di atas permukaan laut dan berjarak 3km dari bibir pantai, jangan menunggu sampai ada pengumuman kejadian tsunami dan segera menjauh dari sungai yang berhubungan dengan laut.
  •     Di wilayah rawan tsunami biasanya sudah diatur jalur-jalur evakuasi daerah setempat.
  •     Hindari jalan melewati jembatan.
  •     Lebih dianjurkan melakukan evakuasi dengan berjalan kaki.
  •     Bagi yang evakuasi dengan menggunakan kendaraan, apabila terjadi kemacetan segera kunciu dan tinggalkan kendaraan serta melanjutkan evakuasi dengan berjalan kaki.
  •     Jika telah sampai di daerah ketinggian, bertahanlah disana karena gelombang tsunami yang kedua dan ketiga biasanya lebih besar dari gelombang pertama serta dengarkan informasi melalui radio atau alat komunikasi lainnya.
  •     Jangan kembali sebelum keadaan dinyatakan aman oleh pihak berwenang.

Setelah tsunami terjadi :

  •     Kembali ke rumah setelah keadaan dinyatakan aman oleh pihak berwenang
  •     Membersihkan tempat tinggal dan lingkungan rumah.
  •     Melakukan pembersihan sarang nyamuk dan serangga lainya.
  •     Berpartisipasi dalam kaporisasi sumber-sumber air bersih, perbaikan jamban dan saluran pembuangan air limbah.

Bilamana harus mengungsi, perlu mewaspadai :

  •     Penyakit menular di tempat pengungsian, seperti ISPA, Diare, dan Campak.
  •     Keracunan Makanan
  •     Gizi Kurang
  •     Gangguan stres pasca trauma.

Melakukan perilaku hidup bersih dan sehat :

    Selalu buang air besar di jamban, mencuci tangan setelah buang air maupun sebelum makan dan selalu minum air yang telah dimasak.

Permasalahan Kesehatan yang dapat ditimbulkan

  •     Korban jiwa karena terbawa arus tsunami, atau tertimpa material yang diterjang tsunami
  •     Korban luka-luka akibat tsunami berupa luka memar, luka sobek, dan patah tulang
  •     Gangguan kejiwaan yang berlangsung tiba-tiba karena kehilangan keluarga dan harta benda.
  •     Rusaknya fasilitas pelayanan kesehatan.
Sumber : http://pusatkrisis.kemkes.go.id/tips-siaga-bencana-tsunami

×
Berita Terbaru Update