Bagaimana sih rasanya menjalani perkulihan
sebagai mahasiswa Sosiologi? Mungkin jarang yang tahu kalau di balik
jurusan ini ada suka maupun duka yang bercampur aduk. Maklum, jurusan
ini kurang begitu populer, padahal ilmu ini lah yg mempelajari
masyarakat. Nah, sementara kamu yang sedang atau sudah menjalani masa
perkuliahan ini pasti tidak asing lagi sama suka dan dukanya.
1. Rasa campur aduk ketika masuk jurusan ini.
Waktu pertama kuliah pasti begitu senang
dan bangga. Kita adalah mahasiswa yang empat tahun kedepan belajar
bagaimana masyarakat Indonesia bisa lebih baik kedepannya. Bagaimanapun
juga, sebagian mahasiswa Sosiologi hatinya seperti es campur dengan
sejuta rasa. Ada rasa senang, syukur, bangga, bingung, takut, khawatir,
galau atau apapun itu secara bersamaan.
2. Di awal perkuliahan, kamu menjadi mahasiswa yang super idealis ingin membangun bangsa!
Kamu sebagai anak Sosiologi sekaligus
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik pasti selalu terkobar semangatnya
untuk memperbaiki negeri. Visi hidup kamu begitu mulia, kamu resah
dengan kemiskinan, ketidaksetaraan dan ketidakadilan yang ada di negeri
ini.
3. Seiring berjalannya waktu, memperbaiki bangsa ternyata perlu perjuangan ekstra dan aksi nyata.
Ternyata permasalahan yg dihadapi di
negeri ini begitu kompleks. Indonesia pun tidak bisa lebih baik jika
kita hanya mengandalkan kata, perlu aksi nyata! Kamu pun sedikit dilema
karena memperbaiki diri saja susah apalagi memperbaiki negeri.
Setidaknya kita berusaha dan tetap percaya bahwa Indonesia bisa lebih
baik nantinya.
4. Di kelas, sebagian dosen terlalu meribet-ribetkan sesuatu.
Ya, ini yang terkadang membuat kita kesal.
Permasalahan sosial adalah isu yang memang seringkali kompleks, dan
parahnya dosen tidak jarang membuatnya semakin membingungkan.
5. Ternyata kamu masih bertemu dengan angka!
Penelitian Kuantitatif, Demografi Sosial,
Statistika menjadi mata kuliah yang memaksa kita kembali bertemu dengan
angka. Ini memang memaksa kebanyakan anak Sosiologi mengeluarkan tenaga
ekstra.
6. Kamu juga harus bersinggungan dengan hal lainnya, seperti ekonomi sampai kesehatan.
Sosiologi adalah bidang ilmu yang sangat
luas. Kamu juga belajar tentang ekonomi, hubungan internasional,
komunikasi, psikologi, lingkungan bahkan kesehatan.
7. Sosiologi - Psikologi
Sering, atau setidaknya sekali seumur
hidup pasti kamu pernah bertemu orang yang menanggap dua jurusan ini
adalah jurusan yang sama, atau terbalik.
Kamu jurusan apa? || Sosiologi om || Hh, coba tebak sifat saya kayak gimana? || ...
8. "Kuliah mau jadi apa?"
Tidak jarang juga orang mengangkat
alisnya, sambil dalam hati berkata "Ini orang ngapain ambil Sosiologi?
Jurusan apaan sih?". Yaa, ini memang beban mental. Lama-kelamaan kamu
sudah kebal dan terbiasa kok. Lulusan Sosiologi banyak yang berkarier di
bidang Pemerintahan, Media, LSM maupun Swasta. Menteri Pendidikan kita
yang baru, Muhadjir Effendy juga seorang Sosiolog.
9. Menganalisa dan membedah permasalahan di masyarakat menjadi makanan pokok sehari-hari.
Cara berpikirmu setiap hari terasah untuk berpikir sistematis dan kritis. Ini adalah bekal penting untuk sukses ke depannya.
10. Penelitian lapangan menjadi pengalaman yang tidak terlupakan.
Penelitan lapangan menjadai rutinitas
seorang mahasiswa Sosiologi. Penelitian ke daerah yang tidak pernah kamu
bayangkan sebelumnya adalah pengalaman berharga. Bertemu dengan orang
yang tak terduga dengan kondisi berbeda. Semua ini jelas melelahkan,
tapi menyenangkan.
11. Kamu pun berkali-kali bertemu dengan para pejabat, politisi dan orang-orang besar di negeri ini.
Mahasiswa Sosiologi gak hanya gaul dengan
sesama pelajar atau dosen, tapi juga orang-orang penting di negeri ini.
Maka, gak salah kalau mahasiswa Sosiologi selalu punya pengalaman
bertemu dengan para penentu kebijakan di negeri ini.
Namun, pada akhirnya, ada rasa syukur
ketika mengambil jurusan Sosiologi. Jalan yang diambil ini bisa saja
mengantarkanmu jadi priadi yang bermanfaat bagi banyak orang nantinya.