Di dunia perkuliahan, ada dua tipe
mahasiswa yang biasanya menonjol. Yang satu, mahasiswa dengan koleksi
name tag dan baju kepanitiaan berjibun, yang satunya mahasiswa dengan
koleksi fotokopian bertumpuk-tumpuk. Yang satunya sibuk rapat dan ikut
kegiatan ini itu, yang satunya sibuk bergumul dengan buku dan
mencurahkan segenap kekuatan untuk tugas kampus. Well, sebenarnya di
antara mereka berdua, mana sih yang lebih cerdas? Silakan kamu menilai
sendiri ya.
Fakta Mengenai Mahasiswa Aktivis/Organisasi
1. Organisasi Mengasah Soft Skill Mereka
Ini adalah kemampuan manajemen diri maupun manajemen orang lain. Soft skill adalah salah satu bentuk kecerdasan juga lho, guys. Mengapa? karena dengan melatih soft skill,
berarti kamu bisa bekerja dalam tim, memanajemen sebuah hierarki dan
bekerja sama dengan rekan dengan berbagai latar belakangan.
2. Memperluas Jaringan dan Pintar Menambah Teman
Bayangkan saja sekarang kamu sudah
berorganisasi. Temanmu pun akan tambah banyak, tidak seperti dulu saat
temanmu hanyalah anak-anak satu jurusan dan satu fakultas.
3. Aktif di Organisasi Bisa Mempertajam Bakat
Kamu bakat ngomong di depan umum? Dengan
ikut kepanitiaan kamu bisa mengasah bakatmu dengan menjadi MC di
berbagai acara kampus. Kamu suka mengatur dan melakukan koordinasi? Kamu
bisa menjadi koordinator acara untuk pensi kampus, misalnya.
4. Putting Theory Into Practice
Percuma saja berteori, tanpa ada praktek
nyata. Kamu cerdas dalam hal teori, tapi kalau gak bisa menerapkannya
dengan baik itu artinya sama saja. Kalau kamu berorganisasi, itu akan
melatihmu untuk semakin cerdas dalam take action!
5. Menambah Nilai CV-Mu
Saat melamar kerja, HRD juga nggak akan
melewatkan pengalamanmu berorganisasi. Orang yang banyak pengalaman
berorganisasi terkesan valuable. Pasalnya kecerdasan mereka
dalam bersosialisasi lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak
berorganisasi saat masa perkuliahan.
6. Cerdas Memberikan Ide untuk Peduli Lingkungan
Kepedulian terhadap lingkungan sosial bisa
diwadahi dalam organisasi. Kamu akan terlatih untuk peduli dengan
sekitar dan mendapatkan ide-ide baru yang lebih baik.
Fakta Mengenai Mahasiswa IPK Tinggi
1. Gigih dalam Belajar
Mereka sangat gigih dalam belajar. Bisa
dibilang dalam hal teori mereka sangat cerdas. Dan seolah semua materi
kuliah bisa mereka hapalkan diluar kepala. Menjawab pertanyaan tak
terduga dari dosen pun adalah hal yang mudah.
2. Kecerdasan yang Berbuah Beasiswa
Hanya orang-orang tertentu yang bisa
dapetin beasiswa. Salah satunya adalah mereka yang ber-IPK tinggi.
Cerdas itu mempermudah segalanya, bukan?
3. Banyak Perusahaan Mencari Mahasiswa Ber-IPK Tinggi
Contohnya aja, kalau kamu bercita-cita
jadi seorang dosen, IPK minimal yang harus kamu miliki adalah 3 (tiga).
Kalau kamu pengen jadi PNS, IPK minimalnya adalah 2.75.
4. Pintar dan Dapat IPK Bagus itu Kebanggaan Tersendiri
Akhirnya, jerih payahmu, ketekunanmu dan
semangatmu berbuah manis. Pasti senang melihat IPK-mu yang bagus
terpampang nyata di kartu hasil studi setiap semester. Makin bangga lagi
pas wisuda dan ketika IPK-mu disebutkan sekencang-kencangnya.
5. Aman dari Ancaman DO (Drop Out)
Tidak seperti mahasiswa lainnya yang
IPK-nya kecil dan sering TA (titip absen) saat kuliah. Mahasiswa yang
IPK-nya bagus akan terselamatkan dari ancaman drop out.
6. Kesiapan Menghadapi Rumitnya Tantangan Kerja Semakin Matang
Berbekal kecerdasan yang kamu miliki,
serta kecepatanmu dalam berpikir, maka kamu akan semakin matang
mempersiapkan diri dalam bekerja. Kamu akan dengan mudah memahami job desc yang dilimpahkan ke kamu dan product knowledge.
Setelah membaca fakta-fakta di atas, kira-kira menurutmu siapa yang lebih cerdas nih? Ehem...