-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

UNP Siapkan Kelas Internasional Bahasa Indonesia

Monday, May 23, 2016 | May 23, 2016 WIB Last Updated 2016-05-23T08:17:31Z

INFOUNP - Memasuki era Masya­ra­kat Ekonomi ASEAN (MEA), keberadaan bahasa Indonesia di tengah-tengah masya­rakat mulai rapuh karena diserang bahasa asing, bahasa Inggris.

“Generasi muda saat ini lebih cenderung menjadi penutur bahasa Inggris da­lam berkomunikasi, diban­ding dengan bahasa Indo­ne­sia. Hal ini membuat bahasa Indonesia asing di nega­ra­nya sendiri,”ungkap Pakar Bahasa Prof Dr Bambang Kaswanti di Seminar Na­sio­n­al Bahasa, Sastra Indo­ne­sia dan Pembelajarannya dengan tema Kajian Mutha­kir Bahasa,  sastra Indo­nesia,  dan Pem­bela­jaran­nya menghadapi MEA, Sab­tu (22/5) di Padang.

Ini bisa dilihat dari ban­yak­nya tayangan televisi, merk dagang, spanduk, sele­baran, yang semuanya me­muat bahasa Inggris.

“Seperti kebayoran re­gency yang seharusnya Gra­ha Kebayoran, Kemang Ga­r­den seharusnya bisa di­pa­kai Taman Kemang, cus­to­mer yang seharusnya pelang­gan, dan banyak contoh lainnya,” ungkapnya.

Kondisi  ini diperparah dengan pembelajaran ba­hasa Indonesia di sekolah yang tidak lagi mengajarkan cara berbahasa, akan tetapi memberikan bagaimana menghafal pembelajaran itu sendiri.

“Harapan kita tertumpu pada pendidikan bahasa Indonesia di sekolah, agar masyarakat Indonesia bang­kit melanjutkan semangat Sumpah Pemuda yang salah satunya menjunjung tinggi bahasa Indonesia,” terang Bambang.

Pembelajaran yang di­mak­sud di sini lanjut Bam­bang, pendidikan bahasa Indonesia yang aktif, ino­vatif dan kretaif.

“Dimana siswa tidak lagi menghafal, akan tetapi su­dah aktif bertanya dan pin­tar merangkai kalimat baha­sa Indonesia,” tuturnya.

Kelas Internasional

Menghadapi MEA Uni­ver­sitas Negeri Padang (UNP) berencana akan me­m­buka kelas Internasional untuk Bahasa Indonesia. Nantinya melalui kelas in­ter­nasional ini, akan dilatih Warga Ne­gara Asing (WNA) untuk bisa berbahasa Indonesia.

Wakil Rektor I, Agus Irianto, Sab­tu (22/5) di Gedung Fakul­tas Bahasa dan Seni (FBS) UNP mengatakan dengan memberikan pembelajaran bahasa Indonesia kepada WNA bukannya mem­beri­kan peluang untuk dijajah, akan tetapi membuka pe­lua­ng untuk kembali meng­hidupkan bahasa indonesia di dunia internasional.

“Supaya kita jangan dija­jah bangsa lain kita harus cinta bahasa Indonesia. Sa­lah satunya dengan menga­jarkan bahasa Indonesia, sehingga orang luar banyak yang mencintai bahasa Indo­nesia. Jangan sampai kalah dengan bangsa lain di era MEA ini,” katanya.

Di Australia saja kata Agus, bahasa Indonesia menjadi bahasa kedua sete­lah bahasa Inggris. Di sana pun telah banyak dibuka prodi bahasa Indonesia yang mengajar bahasa Indonesia untuk orang asing.

“Itu mulai tahun depan bukan tidak mungkin akan mulai kelas internasional untuk bahasa Indonesia. Ini yang kami minta kepada Jurusan Bahasa Indonesia dan Sastra Daerah jangan sampai kita yang belajar ke sana, tapi mereka yang harus belajar ke sini (UNP, red), ”pungkasnya.

Dekan FBS,  M Zaim, mengatakan seminar bahasa Indonesia ini untuk me­ngang­kat kembali bahasa Indonesia terutama dalam menyonsong pasar MEA.

“Bahasa Indonesia harus kembali menjadi raja di ru­ma­h­nya sendiri. Jangan lagi bahasa Indonesia malah dija­jah di negaranya, ”tuturnya.

Sementara itu, Ketua Pa­nitia,  Syahrul R, menga­takan peserta yang hadir sebanyak 300 orang dari  guru, dosen,  S1,  S2 dan S3.

“Semoga seminar ini bermanfaat dan mem­beri­kan pencerahan kepada kita dalam menghadapi ME­A,”ungkapnya.

Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Sastra Daerah,  Emidar, juga menyebut seminar ini diselenggarakan dalam ra­ng­ka Hari Pendidikan Na­sio­nal (Hardiknas).

*Sumber : Haluan
×
Berita Terbaru Update