-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Balai Bahasa Sumbar Sarankan Nama Gedung UNP Pakai Bahasa Indonesia

Saturday, June 3, 2017 | June 03, 2017 WIB Last Updated 2017-06-03T16:01:35Z

Balai Bahasa Sumatera Barat (Sumbar) mengkritik penamaan gedung baru rektorat Universitas Negeri Padang (UNP). Gedung tersebut dinamai dengan bahasa Inggris, yakni Rectorate And Research Center. Atas hal itu, UNP disarankan menggantinya dengan nama yang memakai bahasa Indonesia.

 Kepala Balai Bahasa Sumbar, Agus Sri Danardana, mengatakan, tidak baik perguruan tinggi di Indonesia menggunakan bahasa Inggris untuk menamai gedung.

 “Saya hanya menyayangkan, kenapa lembaga pendidikan, yang mestinya menjadi contoh, justru memperlihatkan sikap tidak positif terhadap bahasa Indonesia. Sikap seperti itu jelas akan melemahkan rasa bangga masyarakat terhadap bahasa, bangsa, dan negara Indonesia,” ujar Danar di Padang baru-baru ini.

 Dengan menamai gedung memakai bahasa Inggris, menurut Danar, UNP memperlihatkan sikap yang bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan.

Karena itu, Danar menyarankan UNP mengganti nama gedung tersebut dengan bahasa Indonesia. Kalaupun UNP ingin nama gedung itu ada unsur bahasa Inggris, ia menyarankan UNP untuk mengutamakan bahasa Indonesia terlebih dahulu. Ukuran huruf bahasa Indonesia pada nama itupun harus lebih besar daripada bahasa asing.

 Rektor UNP, Ganefri, saat dikonfirmasi mengenai hal ini mengatakan, penamaan gedung tersebut menggunakan bahasa Inggris sesuai dengan proposal yang diajukan kepada Islamic Development Bank sebagai pendana pembangunanan gedung tersebut. Kontraktor yang melaksanakan pembangunan gedung itu membuat nama gedung sesuai dengan perencanaan gedung tersebut.

 “Ada 11 gedung baru di UNP yang dibangun dengan dana Islamic Development Bank. Jadi, kontraktor membuatnya sesuai dengan perencanaan berdasarkan proposal yang disetujui bank itu,” tutur Ganefri saat dihubungi dari Padang, Kamis (1/6).

 Menurutnya, tidak ada persoalan pemakaian bahasa Inggris pada penamaan gedung itu karena bahasa Inggris sudah banyak menjadi bahasa Indonesia. Lagipula, katanya, nama gedung itu bisa saja nanti diubah dengan menggunakan nama yang bahasa Indonesia. (h/dib)
×
Berita Terbaru Update