INFOUNP - Bursa pemilihan Rektor Universitas Negeri Padang (UNP) semakin panas. Pada penjaringan ulang bakal calon rektor Universitas Negeri Padang (UNP) yang dilakukan dari Kamis (19/5) hingga Senin (23/5) mengapungkan tiga nama baru.
Tiga nama tambahan yang menyatakan diri maju pada bursa pemilihan tahun ini yaitu Prof. Azwar Ananda dari Fakultas Ilmu Sosial (FIS), Prof. Firman dari Fakultas Ilmu Pendidikan dan Prof. Ganefri yang saat ini menjabat Koordinator Kopertis Wilayah X. Sebelumnya sudah ada nama Prof. Dr. Phil Yanuar Kiram, dari Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK), Prof. Dr. Syamsul Amar, dari Fakultas Ekonomi dan Prof. Dr. Yasri, dari Magister Manajemen untuk balon Rektor UNP 2016 – 2020 mendatang.
Anggota Senat UNP yang juga mantan Rektor UNP, Z. Mawardi Effendi, kepada Haluan Selasa (24/5) mengatakan penjaringan di tingkat fakultas telah selesai dilakukan pada Senin (23/5) lalu. Hasilnya, muncul enam nama yang menyatakan kesediaannya menjadi balon raktor.
Setelah penjaringan ini selesai lanjutnya, dari enam nama balon rektor ini akan dikerucutkan menjadi tiga nama. Seleksi tersebut akan dilakukan pada tanggal 30 Mei 2016 mendatang.
“Setelah dikerucutkan tiga nama, maka tanggal 16 Juni 2016 baru pemilihan dilakukan di tingkat Kementerian Ristek dan Dikti,”ungkapnya.
Dihubungi terpisah Kepala Hubungan Masyarakat (Humas) UNP, Amril Amir, menuturkan untuk seleksi tahap dua ini berjalan dengan lancar. Tidak ada kendala yang berarti yang menghambat seleksi tahap dua ini.
“Hanya saja yang berubah itu pada jumlah bakal calon rektor, dimana sebelumnya hanya tiga nama sekarang ada enam nama yang bersedia maju di bursa pemilihan nanti,”pungkasnya.
Dilanjutkanya, melihat dari proses penjaringan hingga pelaksaan seleksi di tingkat Kementerian Ristek dan Dikti, sebelum masa berakhir rektor saat ini sudah ada nama rektor baru UNP nantinya. “Masa akhir jabatan rektor Yanuar itu tanggal 20 Juli, kita harapkan itu sebelum habis sudah ada nama baru,”ujarnya.
Untuk diketahui pemilihan Rektor UNP akhirnya diulang. Pengulangan ini disebabkan ada beberapa ketentuan yang ditolak Kementerian Ristek dan Dikti. Seperti tentang tata tertib (Tatib) dalam pemilihan yang sebelumnya atas nama rektor itu tidak boleh. Untuk Tatib harus dari persetujuan senat, sehingga harus diubah.
Selain Tatib ada beberapa persyaratan khusus yang merupakan inisiatif dari UNP terkait dengan syarat pencalonan rektor juga tidak disetujui Kementerian. Karena untuk persyaratan memang harus mengacu kepada Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Pemen Ristek dan Dikti) Nomor 1 Tahun 2016.
Panggilan Nurani
Sementara itu Koordinator Kopertis Wilayah X Sumbar, Riau, Jambi, dan Kepulauan Riau, Ganefri, Selasa (25/5) sore di Padang mengatakan keinginannya maju pada bursa pemilihan Rektor UNP periode 2016 – 2020 merupakan panggilan untuk ikut memajukan UNP ke depan.
Ganefri dilantik sebagai Ketua Kopertis Wilayah X periode 2014-2018 oleh Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Prof. Muhammad Nasir, Ph.D di Jakarta pada hari Kamis, 18 Desember 2014.
Tiga nama tambahan yang menyatakan diri maju pada bursa pemilihan tahun ini yaitu Prof. Azwar Ananda dari Fakultas Ilmu Sosial (FIS), Prof. Firman dari Fakultas Ilmu Pendidikan dan Prof. Ganefri yang saat ini menjabat Koordinator Kopertis Wilayah X. Sebelumnya sudah ada nama Prof. Dr. Phil Yanuar Kiram, dari Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK), Prof. Dr. Syamsul Amar, dari Fakultas Ekonomi dan Prof. Dr. Yasri, dari Magister Manajemen untuk balon Rektor UNP 2016 – 2020 mendatang.
Anggota Senat UNP yang juga mantan Rektor UNP, Z. Mawardi Effendi, kepada Haluan Selasa (24/5) mengatakan penjaringan di tingkat fakultas telah selesai dilakukan pada Senin (23/5) lalu. Hasilnya, muncul enam nama yang menyatakan kesediaannya menjadi balon raktor.
Setelah penjaringan ini selesai lanjutnya, dari enam nama balon rektor ini akan dikerucutkan menjadi tiga nama. Seleksi tersebut akan dilakukan pada tanggal 30 Mei 2016 mendatang.
“Setelah dikerucutkan tiga nama, maka tanggal 16 Juni 2016 baru pemilihan dilakukan di tingkat Kementerian Ristek dan Dikti,”ungkapnya.
Dihubungi terpisah Kepala Hubungan Masyarakat (Humas) UNP, Amril Amir, menuturkan untuk seleksi tahap dua ini berjalan dengan lancar. Tidak ada kendala yang berarti yang menghambat seleksi tahap dua ini.
“Hanya saja yang berubah itu pada jumlah bakal calon rektor, dimana sebelumnya hanya tiga nama sekarang ada enam nama yang bersedia maju di bursa pemilihan nanti,”pungkasnya.
Dilanjutkanya, melihat dari proses penjaringan hingga pelaksaan seleksi di tingkat Kementerian Ristek dan Dikti, sebelum masa berakhir rektor saat ini sudah ada nama rektor baru UNP nantinya. “Masa akhir jabatan rektor Yanuar itu tanggal 20 Juli, kita harapkan itu sebelum habis sudah ada nama baru,”ujarnya.
Untuk diketahui pemilihan Rektor UNP akhirnya diulang. Pengulangan ini disebabkan ada beberapa ketentuan yang ditolak Kementerian Ristek dan Dikti. Seperti tentang tata tertib (Tatib) dalam pemilihan yang sebelumnya atas nama rektor itu tidak boleh. Untuk Tatib harus dari persetujuan senat, sehingga harus diubah.
Selain Tatib ada beberapa persyaratan khusus yang merupakan inisiatif dari UNP terkait dengan syarat pencalonan rektor juga tidak disetujui Kementerian. Karena untuk persyaratan memang harus mengacu kepada Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Pemen Ristek dan Dikti) Nomor 1 Tahun 2016.
Panggilan Nurani
Sementara itu Koordinator Kopertis Wilayah X Sumbar, Riau, Jambi, dan Kepulauan Riau, Ganefri, Selasa (25/5) sore di Padang mengatakan keinginannya maju pada bursa pemilihan Rektor UNP periode 2016 – 2020 merupakan panggilan untuk ikut memajukan UNP ke depan.
Ganefri dilantik sebagai Ketua Kopertis Wilayah X periode 2014-2018 oleh Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Prof. Muhammad Nasir, Ph.D di Jakarta pada hari Kamis, 18 Desember 2014.
*Sumber : Haluan