-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Mau Lulus Kuliah, Ini Syaratnya!

Wednesday, February 24, 2016 | February 24, 2016 WIB Last Updated 2016-02-24T01:29:13Z

Selama menempuh pendidikan di bangku sekolah, para siswa akan dihadapkan dengan ujian mengenai materi-materi yang telah diajarkan untuk bisa lulus dari satu jenjang ke jenjang berikutnya. Ketika di perguruan tinggi, kelulusan tidak hanya ditentukan oleh ujian, tetapi juga dilihat dari aspek karya ilmiah yang ditulis mahasiswa.

Setiap jenjang di pendidikan tinggi, memiliki syarat kelulusan yang berbeda. Untuk itu, simak berbagai jenis karya ilmiah setiap jenjang berikut beserta perbedaannya.

1. Tugas akhir (TA)

Tugas akhir (TA) secara umum digunakan untuk jenjang kuliah D-3. Kendati demikian, saat ini beberapa jurusan di jenjang S-1 juga menggunakan TA sebagai syarat kelulusan, yakni dengan membuat sebuah proyek tertentu berdasarkan bidang studi yang ditekuni.

Secara umum, TA adalah hasil tertulis dari pelaksanaan suatu penelitian, yang dibuat untuk suatu pemecahan masalah dengan menggunakan kaidah-kaidah yang berlaku dalam bidang ilmu tertentu.


2. Skripsi

Skripsi merupakan syarat kelulusan untuk sebagian besar jurusan di jenjang S-1. Tujuan dari skripsi sendiri adalah memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menerapkan pendekatan ilmiah untuk suatu topik tertentu dan melaporkannya secara tertulis.

Bidang kajian dalam skripsi belum dalam, karena hanya menjawab pertanyaan "apa" untuk suatu masalah. Dalam pembuatan skripsi, peran pembimbing masih cukup besar untuk menuntun mahasiswa melakukan penulisan karya ilmiah yang benar.Pemaparan yang dituangkan juga dominan deskriptif, dan tidak harus berupa penemuan hal-hal yang baru.

Mahasiswa masih diperbolehkan meneliti hal yang sudah ada sebelumnya, namun dengan tempat kasus berbeda. Sedangkan publikasi skripsi masih dalam lingkup internal kampus atau nasional.


3. Tesis

Berbeda dengan skripsi, kajian tesis jauh lebih mendalam lantaran diperuntukkan sebagai syarat kelulusan mahasiswa S-2. Dalam tesis, mahasiswa dituntut untuk mebuat suatu sintesis baru atau penerapan pengetahuan yang sudah ada, dan melaporkannya secara tertulis.

Tesis S-2 merupakan ajang peningkatan kemampuan mahasiswa dalam meneliti. Pasalnya, tesis tak hanya menjawab pertanyaan "apa", tetapi juga "mengapa".

Permasalahan yang diangkat dalam tesis diambil dari pengalaman empirik, teoritik, dan bersifat mendalam. Dalam penyusunannya, peran penulis jauh lebih besar ketimbang pembimbing.

Selain itu, bahasan harus mengarah ke analitis, bukan deskriptif semata. Jumlah literatur yang diambil juga lebih banyak daripada skripsi. Topik yang diangkat harus orisinal dan merupakan hal baru. Sementara publikasi tesis minimal secara nasional.


4. Disertasi

Disertasi merupakan karya ilmiah untuk kelulusan di jenjang S-3 atau program doktor. Maksud dari tugas akhir ini adalah menunjukkan bahwa seorang mahasiswa mampu memahami (mengikuti) perkembangan mutakhir pengetahuan ilmiah di bidang ilmunya dan memberikan sumbangan pada perkembangan ilmu itu melalui penemuan baru yang orisinal secara tertulis.

Penulisan disertasi mencakup tiga pertanyaan segaligus, meliputi "apa", "mengapa", dan "bagaimana". Di samping itu, penulis juga harus menciptakan teori baru dengan menguji hipotesis yang disusun berdasarkan teori yang sudah ada.

Sifat penulisan karya ilmiah ini sangat mendalam, dengan 90 persen peran dari penulis dan 10 persen dari pembimbing. Publikasi disertasi bersifat nasional hingga internasional.
×
Berita Terbaru Update