PADANG – Polisi masih melakukan pegawasan
pascabentrok mahasiswa jurusan Senirupa dengan Teknik di Universitas
Negeri Padang (UNP) yang terjadi Selasa (2/9) lalu.
“Saat ini intelijen kita masih melakukan pengawasan pasca-kejadian.
Salah satunya untuk mengantisipasi terjadinya bentrok susulan,” kata
Kapolresta Padang, Kombes Pol Wisnu Andayana.
Ia mengimbau agar kedua belah pihak tidak terpancing dengan segala
bentuk provokator, baik yang berasal dari internal, ataupun eksternal
kampus.
“Mahasiswa harus sadar, jangan terprovokasi oleh pihak-pihak yang dapat merusak suasana kondusif kampus,” katanya.
Wisnu juga meminta agar kampus menggiatkan pembinaan rohani dan
mental dengan melibatkan seorang ahli agama, sebagai upaya menghindari
kejadian-kejadian itu terulang pada masa selanjutnya.
Saat ditanyai pertanggunjawaban dalam insiden yang melibatkan banyak
mahasiswa itu, ia mengatakan yang harus bertanggungjawab adalah yang
memulai.
“Yang dimintai pertanggungjawaban adalah yang memulai duluan. Karena
tidak mungkin secara tiba-tiba ada akibat tanpa penyebabnya, kami akan
bersikap tegas,” katanya.
Wisnu mengungkapkan, pihak kepolisian yang menjadi basis deteksi dan
laporan adalah Kepolisian Sektor (Polsek) Padang Utara, sebagai ujung
tombak di wilayah hukumnya.
Sebelumnya, bentrok antara mahasiswa Senirupa dengan Tekhnik UNP itu
terjadi pada Selasa (2/9). Bentrok tersebut berawal dari mahasiswa baru
Senirupa, yang menolak ketika dipanggil oleh mahasiswa senior.
“Awalnya mahasiswa baru itu dipanggil oleh seniornya, tapi dia
menolak. Karena sikapnya itu senior menegur secara lisan, tapi mahasiswa
baru mengadu kepada kakaknya yang merupakan mahasiswa Teknik, hingga
terjadilah bentrok itu,” kata salah seorang mahasiswa.
Akibat bentrok tersebut, diketahui beberapa mahasiswa dilarikan ke
rumah sakit. Karena mengalami luka lebam pada kepala bagian belakang,
pendarahan di hidung, dan luka di bagian kening. Beberapa karya patung
yang terdapat di koridor jurusan senirupa, tampak dirusak.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, pada Selasa (2/9) malam
pasca-bentrok, telah dibuat perjanjian antar Fakultas Bahasa Sastra dan
Seni (FBSS), dan Fakultas Teknik, yang difasilitasi oleh Pembantu Dekan
III FBSS.
Sumber:http://hariansinggalang.co.id/polisi-antisipasi-bentrokan-susulan-mahasiswa-senirupa-dan-teknik-unp/