Universitas Negeri Padang (UNP) menyiapkan bonus besar bagi dosen yang melakukan riset dan penelitian. Langkah ini ditawarkan UNP untuk kembali meningkatkan minat dosen menghasil riset dan penelitian yang berguna.
Ketika ditemui usai membuka International Seminar Art and Languange (ISLA) ke-4 di Pangeran Beach Hotel, Padang, Rabu (19/10), Rektor UNP Prof Ganefri mengatakan, akan memberikan bonus sebesar Rp15 juta lebih bagi dosen yang mampu menghasilkan riset dan penelitian yang dapat tampil di jurnal internasional.
“Bonus itu di luar dana riset yang kita sediakan,” tuturnya.
Hasil riset dan penelitian ini lanjutnya, diharapkan memang dapat memberi sumbangan dalam bidang yang memang digelutinya.
“Kalau risetnya dalam bidang sains diharapkan dapat digunakan dalam bidang sains, dan kalau penelitiannya dalam bidang riset juga seperti itu,” tukas mantan Koordinator Kopertis Wilayah X itu.
Selama ini menurutnya, minat dosen untuk melakukan riset dan penelitian sudah cukup tinggi, hanya saja keterbatasan dana yang selama ini turut menjadi faktor penghambat hal tersebut.
“Saat ini UNP telah beralih dari universitas teaching kepada universitas yang berbasis riset. Jadi, dosen nanti akan lebih kita arahkan kepada riset,” ungkapnya.
Untuk kebutuhan anggaran sedikitnya UNP menyediakan dana Rp30 miliar lebih untuk pendanaan riset dan penelitian tersebut. Dana ini diambilkan dari 15 persen dari dana PNBP yang diterima UNP.
Terkait dengan target, UNP menjanjikan akan menerbitkan 150 jurnal per tahun. Namun, ini tidak sembarang jurnal akan tetapi jurnal yang memang telah tampil pada jurnal yang terintegritas.
“Nanti kita akan menyiapkan tim khusus yang akan menilai jurnal tersebut. Tim tersebut akan berasal dari luar UNP tentunya. Tidak mungkin jeruk makan jeruk. Kalau seperti itu hasilnya juga tidak akan bagus,” paparnya.
Ganferi menegaskan, saat ini UNP tinggal landas untuk menjadi universitas yang terakreditasi internasional. “Semua fasilitas kita sudah ada, sekarang tinggal meningkatkan kualitas lulusan,” tandasnya.
Ketika ditemui usai membuka International Seminar Art and Languange (ISLA) ke-4 di Pangeran Beach Hotel, Padang, Rabu (19/10), Rektor UNP Prof Ganefri mengatakan, akan memberikan bonus sebesar Rp15 juta lebih bagi dosen yang mampu menghasilkan riset dan penelitian yang dapat tampil di jurnal internasional.
“Bonus itu di luar dana riset yang kita sediakan,” tuturnya.
Hasil riset dan penelitian ini lanjutnya, diharapkan memang dapat memberi sumbangan dalam bidang yang memang digelutinya.
“Kalau risetnya dalam bidang sains diharapkan dapat digunakan dalam bidang sains, dan kalau penelitiannya dalam bidang riset juga seperti itu,” tukas mantan Koordinator Kopertis Wilayah X itu.
Selama ini menurutnya, minat dosen untuk melakukan riset dan penelitian sudah cukup tinggi, hanya saja keterbatasan dana yang selama ini turut menjadi faktor penghambat hal tersebut.
“Saat ini UNP telah beralih dari universitas teaching kepada universitas yang berbasis riset. Jadi, dosen nanti akan lebih kita arahkan kepada riset,” ungkapnya.
Untuk kebutuhan anggaran sedikitnya UNP menyediakan dana Rp30 miliar lebih untuk pendanaan riset dan penelitian tersebut. Dana ini diambilkan dari 15 persen dari dana PNBP yang diterima UNP.
Terkait dengan target, UNP menjanjikan akan menerbitkan 150 jurnal per tahun. Namun, ini tidak sembarang jurnal akan tetapi jurnal yang memang telah tampil pada jurnal yang terintegritas.
“Nanti kita akan menyiapkan tim khusus yang akan menilai jurnal tersebut. Tim tersebut akan berasal dari luar UNP tentunya. Tidak mungkin jeruk makan jeruk. Kalau seperti itu hasilnya juga tidak akan bagus,” paparnya.
Ganferi menegaskan, saat ini UNP tinggal landas untuk menjadi universitas yang terakreditasi internasional. “Semua fasilitas kita sudah ada, sekarang tinggal meningkatkan kualitas lulusan,” tandasnya.