Rumah Hijau Alyana bekerjasama dengan Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Negeri Padang (UNP), melaksanakan seminar kewirausahaan di Aula Prof Kamaluddin, Kamis (25/8). Lembaga sosial yang bergerak di bidang pemberdayaan ekonomi masyarakat berbasis sampah ini, tidak hanya menerima uang sebagai bentuk pembayaran jika peserta ingin mengikuti kegiatan. Tetapi juga dengan membawa sampah yang sudah dikategorikan oleh panitia.
Ketua pelaksana seminar, Isra Nurahmah, menyampaikan bahwa sampah yang dibawa oleh calon peserta akan ditimbang dulu. Kemudian, besaran timbangan akan diuangkan sesuai dengan beratnya.
“Jika tidak sampai seharga Rp15ribu, peserta menambahnya dengan uang tunai,” jelas Isra, saat mendata peserta yang mendaftarkan diri.
Adapun jenis sampah yang diterima, yaitu gelas air mineral kotor (Rp1.000/kg), gelas air mineral bersih (Rp5.000/kg), botol plastik (Rp2.000/kg), kertas hvs putih (Rp1.200/kg), kotak karton kemasan (Rp500/kg), karton kardus (Rp1.000/kg), dan bungkus makanan bersih seperti Nescafe atau Cappucino (Rp1.500/kg).
Memasuki siang hari kedua pendaftaran, tambah Isra, pendaftar yang membawa sampah sudah mencapai angka 310 lebih dengan target peserta 500 orang. “Sampah yang terkumpul, nantinya akan dikumpul di tempat pengumpulan sampah dan akan didaur ulang,” kata Alumni Sastra Inggris Universitas Andalas ini.
Pendiri Rumah Hijau Alyana, Dewi Hastuti, menyampaikan bahwa ide ini muncul karena persoalan sampah bukan hanya sampai di tempat penampungan akhir. Tetapi masih banyak yang bisa dilakukan terhadap sampah tersebut.
Ketua pelaksana seminar, Isra Nurahmah, menyampaikan bahwa sampah yang dibawa oleh calon peserta akan ditimbang dulu. Kemudian, besaran timbangan akan diuangkan sesuai dengan beratnya.
“Jika tidak sampai seharga Rp15ribu, peserta menambahnya dengan uang tunai,” jelas Isra, saat mendata peserta yang mendaftarkan diri.
Adapun jenis sampah yang diterima, yaitu gelas air mineral kotor (Rp1.000/kg), gelas air mineral bersih (Rp5.000/kg), botol plastik (Rp2.000/kg), kertas hvs putih (Rp1.200/kg), kotak karton kemasan (Rp500/kg), karton kardus (Rp1.000/kg), dan bungkus makanan bersih seperti Nescafe atau Cappucino (Rp1.500/kg).
Memasuki siang hari kedua pendaftaran, tambah Isra, pendaftar yang membawa sampah sudah mencapai angka 310 lebih dengan target peserta 500 orang. “Sampah yang terkumpul, nantinya akan dikumpul di tempat pengumpulan sampah dan akan didaur ulang,” kata Alumni Sastra Inggris Universitas Andalas ini.
Pendiri Rumah Hijau Alyana, Dewi Hastuti, menyampaikan bahwa ide ini muncul karena persoalan sampah bukan hanya sampai di tempat penampungan akhir. Tetapi masih banyak yang bisa dilakukan terhadap sampah tersebut.
Menurut Dewi, selama ini pola pikir masyarakat banyak belum sampai pada bagaimana cara memilah dan mengolah sampah hingga sampah itu memiliki nilai sendiri. Oleh karena itu, Dewi berkeinginan untuk mengajak dan memotivasi masyarakat untuk mengubah pemikiran tersebut.
“Mahasiswa menjadi ujung tombaknya. Karena kebanyakan sekarang, setelah tamat kuliah, lulusan perguruan tinggi sibuk mencari pekerjaan. Padahal peluang usaha banyak, bahkan dari sampah,” jelas Dewi. Jika tidak ada yang sampai memikirkan hal ini, tambah Dewi, siapa lagi yang akan menangani permasalahan sampah yang semakin banyak di Kota Padang.
Dengan kegiatan roadshow to campus yang bertepatan dengan setahun Rumah Hijau Alyana ini, Dewi berharap bisa terbentuk 1.0000 wirausahawan muda berbasis sampah. Mereka yang betul-betul menciptakan peluang bisnis.
“Setelah pelaksanaan seminar, kita akan lakukan pendampingan pada peserta yang telah memiliki ide-ide usaha agar mereka bisa menjalankannya. Supaya tidak seperti kuliah umum lainnya, selesai kegiatan, habis programnya,” tutup Dewi.
“Mahasiswa menjadi ujung tombaknya. Karena kebanyakan sekarang, setelah tamat kuliah, lulusan perguruan tinggi sibuk mencari pekerjaan. Padahal peluang usaha banyak, bahkan dari sampah,” jelas Dewi. Jika tidak ada yang sampai memikirkan hal ini, tambah Dewi, siapa lagi yang akan menangani permasalahan sampah yang semakin banyak di Kota Padang.
Dengan kegiatan roadshow to campus yang bertepatan dengan setahun Rumah Hijau Alyana ini, Dewi berharap bisa terbentuk 1.0000 wirausahawan muda berbasis sampah. Mereka yang betul-betul menciptakan peluang bisnis.
“Setelah pelaksanaan seminar, kita akan lakukan pendampingan pada peserta yang telah memiliki ide-ide usaha agar mereka bisa menjalankannya. Supaya tidak seperti kuliah umum lainnya, selesai kegiatan, habis programnya,” tutup Dewi.
*Sumber : Haluan