-->
Senin 23 Jun 2025

Notification

×
Senin, 23 Jun 2025

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Ikut Seminar Kewirausahaan di UNP Bayar Pakai Sampah

Wednesday, August 24, 2016 | August 24, 2016 WIB Last Updated 2016-08-26T09:05:13Z

Rumah Hijau Alyana bekerjasama dengan Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Negeri Padang (UNP), melak­sanakan seminar kewira­usahaan di Aula Prof Kamaluddin, Kamis (25/8). Lembaga sosial yang bergerak di bidang pemberdayaan ekono­mi masya­rakat berbasis sampah ini, tidak hanya menerima uang sebagai bentuk pem­ba­yaran jika peserta ingin mengikuti kegia­tan. Tetapi juga dengan membawa sam­pah yang sudah dikategorikan oleh panitia.

Ketua pelaksana seminar, Isra Nurahmah, menyam­pai­kan bahwa sampah yang dibawa oleh calon peserta akan ditimbang dulu. Kemu­dian, besaran timbangan akan diuangkan sesuai dengan beratnya.

“Jika tidak sampai se­har­ga Rp15ribu, peserta me­nam­bahnya dengan uang tunai,” jelas Isra, saat mendata peserta yang mendaftarkan diri.

Adapun jenis sampah yang diterima, yaitu gelas air mineral kotor (Rp1.000/kg), gelas air mineral bersih (Rp­5.000/kg), botol plastik (Rp­2.000/kg), kertas hvs putih (Rp1.200/kg), kotak karton kemasan (Rp500/kg), karton kardus (Rp1.000/kg), dan bungkus makanan bersih seperti Nescafe atau Cap­pucino (Rp1.500/kg).

Memasuki siang hari ke­dua pendaftaran, tambah Isra, pendaftar yang membawa sampah sudah mencapai ang­ka 310 lebih dengan target peserta 500 orang.  “Sampah yang ter­kum­pul, nantinya akan dikumpul di tempat pengumpulan sam­pah dan akan didaur ulang,” kata Alumni Sastra Inggris Universitas Andalas ini.

Pendiri Rumah Hijau Alyana, Dewi Hastuti, men­yam­paikan bahwa ide ini muncul karena persoalan sampah bukan hanya sampai di tempat penampungan ak­hir. Tetapi masih banyak yang bisa dilakukan terhadap sam­pah tersebut.
Menurut Dewi, selama ini pola pikir masyarakat banyak belum sampai pada bagai­mana cara memilah dan me­ngo­lah sampah hingga sam­pah itu memiliki nilai sendiri. Oleh karena itu, Dewi ber­keinginan untuk mengajak dan memo­tivasi masyarakat untuk me­ngu­bah pemikiran tersebut.

“Mahasiswa menjadi uju­ng tombaknya. Karena ke­banyakan sekarang, setelah tamat kuliah, lulusan per­guruan tinggi sibuk mencari pekerjaan. Padahal peluang usaha banyak, bahkan dari sampah,” jelas Dewi. Jika tidak ada yang sampai me­mikirkan hal ini, tambah Dewi, siapa lagi yang akan menangani permasalahan sampah yang semakin bany­ak di Kota Padang.

Dengan kegiatan road­show to campus yang ber­tepatan dengan setahun Ru­mah Hijau Alyana ini, Dewi berharap bisa terbentuk 1.00­00 wirausa­hawan muda ber­basis sampah. Mereka yang betul-betul men­ciptakan pe­luang bisnis.

“Setelah pelaksanaan se­minar, kita akan lakukan pen­dampingan pada peserta yang telah memiliki ide-ide usaha agar mereka bisa men­jalankan­nya. Supaya tidak seperti kuliah umum lainnya, selesai kegiatan, habis pro­gram­nya,” tutup Dewi. 
*Sumber : Haluan
×
Berita Terbaru Update