-->
Senin 16 Jun 2025

Notification

×
Senin, 16 Jun 2025

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

FBS UNP Serahkan Anugerah Sastra AA Navis

Thursday, August 18, 2016 | August 18, 2016 WIB Last Updated 2016-08-20T01:53:58Z
Pusat Kajian Humaniora Fakultas Ba­hasa dan Seni (FBS) Uni­versitas Negeri Padang (UNP) bekerja sama dengan Program Bahasa dan Kajian Indonesia, Dea­kin University, Melbourne, Aus­tra­lia menyerahkan hadiah dan anugerah sastra AA Navis lomba Sastra Aksara 2016, Selasa (16/8). Penyerahan ha­diah dan anugerah lomba yang disponsori oleh Penerbit Ang­kasa, Bandung itu dilangsungkan di Teater Utama Mursal Esten FBS.

Lomba Sastra Aksara dan Anugerah AA. Navis tersebut di­gagas oleh Ismet Fanany, Re­becca Fanany (Program Ba­hasa dan Kajian Indonesia, Dea­kin University) dan Ha­sanud­din WS. (Pusat Kajian Huma­nio­ra FBS). AA Navis dipiilih ka­rena merupakan salah satu sas­trawan besar Indonesia asal Su­matera Barat yang pro­duktif dan karyanya sangat sangat fenomenal. AA Navis adalah budayawan pe­mikir yang mem­berikan warna bagi dunia sastra Indo­nesia dan internasional.

Ismet mengatakan, ide untuk mengadakan anugerah tersebut sudah terbayang olehnya sejak 30 tahun lalu. Saat itu di sebuah desa di Amerika Serikat ia melihat warga memperingati hari lahir Sinclair Lewis peraih Nobel Sastra pertama asal Amerika Serikat dengan pertandingan catur.

“Begitu orang di sana meng­hormati sastrawan kebanggaan mereka, mengadakan per­tan­ding­an catur, permainan yang sangat digemari oleh Sinclair Lewis. Bagi saya itu sangat menyentuh. Mudah-mudahan ke depannya kita bisa memperkaya bagaimana cari kita meng­hor­mati sastrawan hebat kita Ali Akbar Navis,” ujar Ismet.
Lomba Aksara tersebut di­langsungkan sejak akhir 2015 lalu. Ada dua kategori lomba, yaitu cerpen dan novel. Ismet dalam laporannya mengatakan bahwa sampai batas penutupan lomba pada 30 April lalu penye­leng­gara menerima 358 naskah cerpen dan 207 naskah novel.  Pemenang pertama kategori cerpen diraih oleh Lamia Putri Damayanti (Magelang) dengan cerpennya Hunian Ternyaman, diikuti oleh Syarifah Lestari (Jambi) dengan cerpen Lebaran Ke­empat dan Sulfiza Ariska (Yog­yakarta) dengan cerpen Mem­buru Waktu yang Hilang se­bagai pemenang kedua dan ke­tiga. Sementara itu, kategori no­vel dimenangkan oleh Mar­diah Nasution (Depok) dengan no­velnya Bukan Nahoto, diikuti oleh Ichsan Saif (Banda Aceh) dengan novel Kabut Kota dan Fermy Nurhidayat (Yogyakarta) dengan novel Genggamlah Ta­ngan­ku pada posisi kedua dan ketiga. Pemenang pertama kate­gori cerpen dan novel berhak mendapatkan medali Anugerah Sastra AA Navis.

Rektor UNP, Ganefri, yang tu­rut menghadiri penyerahan ha­diah dan anugerah itu sangat me­ngapresiasi kegiatan tersebut. Me­nurut Ganefri, negara maju adalah negara yang masyara­kat­nya bisa menghargai budaya.
*Sumber : Haluan
×
Berita Terbaru Update