INFOUNP - Dua perguruan tinggi negeri di Sumatera Barat masuk dalam 10 besar perguruan tinggi terbanyak menerima mahasiswa baru bidikmisi pada jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Nasional (SNMPTN) 2016. Pada jalur ini, Universitas Negeri Padang (UNP) menerima 1.192 mahasiswa bidikmisi dan Universitas Andalas (Unand) menerima 674 mahasiswa bidikmisi.
Sementara universitas lainnya yang masuk dalam 10 besar adalah Universitas Halu Oleo (1.714 pendaftar), Universitas Syiah Kuala (853 pendaftar), Institut Pertanian Bogor (728 pendaftar), Universitas Palangkaraya (708 pendaftar), Universitas Diponegoro (704 pendaftar), Universitas Lampung (702 pendaftar), Universitas Brawijaya (691 pendaftar), dan Universitas Mulawarman (681 pendaftar).
Secara nasional, jumlah pendaftar SNMPTN mencapai 645.202 orang, 143.819 orang mengajukan beasiswa Bidikmisi. Namun hanya 24.506 pendaftar atau 17,04 persen yang menerima beasiswa tersebut.
“Tahun ini 24.506 peserta SNMPTN 2016 yang mengambil Bidikmisi dinyatakan lulus, tapi masih harus diverifikasi,” kata Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemebristekdikti), Intan Ahmad dalam konferensi Pers (Konpers) Pengumuman Hasil SNMPTN 2016 di Gedung D Dikti, Senayan, Jakarta, Senin (9/5).
Menurut Intan, verifikasi ini penting agar yang menerima memang benar-benar yang sesuai dengan ketentuan. Jika terbukti tidak sesuai, mahasiswa tersebut tentu tidak akan mendapatkan Bidikmisi.
Sementara universitas lainnya yang masuk dalam 10 besar adalah Universitas Halu Oleo (1.714 pendaftar), Universitas Syiah Kuala (853 pendaftar), Institut Pertanian Bogor (728 pendaftar), Universitas Palangkaraya (708 pendaftar), Universitas Diponegoro (704 pendaftar), Universitas Lampung (702 pendaftar), Universitas Brawijaya (691 pendaftar), dan Universitas Mulawarman (681 pendaftar).
Secara nasional, jumlah pendaftar SNMPTN mencapai 645.202 orang, 143.819 orang mengajukan beasiswa Bidikmisi. Namun hanya 24.506 pendaftar atau 17,04 persen yang menerima beasiswa tersebut.
“Tahun ini 24.506 peserta SNMPTN 2016 yang mengambil Bidikmisi dinyatakan lulus, tapi masih harus diverifikasi,” kata Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemebristekdikti), Intan Ahmad dalam konferensi Pers (Konpers) Pengumuman Hasil SNMPTN 2016 di Gedung D Dikti, Senayan, Jakarta, Senin (9/5).
Menurut Intan, verifikasi ini penting agar yang menerima memang benar-benar yang sesuai dengan ketentuan. Jika terbukti tidak sesuai, mahasiswa tersebut tentu tidak akan mendapatkan Bidikmisi.
“Kalau terbukti tidak sesuai tentu akan dicopot beasiswanya, akan tetapi tetap diterima sebagai mahasiswa jika memang lulus SNMPTN-nya,” kata Intan.
Intan juga mengungkapkan, Universitas Halu Oleo (UHO), Kendari menjadi kampus yang paling banyak menerima mahasiswa Bidikmisi. Total penerimanya, kata dia, sebesar 1.714 peserta.
Menurut Intan, peminat Bidikmisi memang selalu tinggi setiap tahun. Dengan demikian, pemerintah pun berencana meningkatkan kuota penerima dari 60 ribu menjadi 75 ribu di tahun depan.
“Yang tahun depan kita masih terus perjuangkan dengan DPR supaya bisa ditambah,” kata Guru Besar Insitut Teknologi Bandung (ITB) ini.
Sumber : Haluan
Intan juga mengungkapkan, Universitas Halu Oleo (UHO), Kendari menjadi kampus yang paling banyak menerima mahasiswa Bidikmisi. Total penerimanya, kata dia, sebesar 1.714 peserta.
Menurut Intan, peminat Bidikmisi memang selalu tinggi setiap tahun. Dengan demikian, pemerintah pun berencana meningkatkan kuota penerima dari 60 ribu menjadi 75 ribu di tahun depan.
“Yang tahun depan kita masih terus perjuangkan dengan DPR supaya bisa ditambah,” kata Guru Besar Insitut Teknologi Bandung (ITB) ini.
Sumber : Haluan