INFOUNP - Rektor Universitas Negeri Padang (UNP), Yanuar Kiram meminta agar pemerintah memperhatikan sekolah pinggiran apabila memang akan menerapkan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UN BK) secara menyeluruh tahun depan. Menurutnya sekolah pinggiran ini juga memiliki hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang layak.
“Rencana pemerintah untuk menerapkan UN BK tahun depan memang sudah bagus, namun perlu diperhatikan sekolah-sekolah pinggiran yang mungkin belum mampu melaksanakan ini,” terangnya Sabtu (16/4) di Gedung FT.
Dilanjutkannya, memang tidak bisa dipungkiri bahwa di Sumbar masih banyak sekolah yang belum sepenuhnya mempunyai kemampuan untuk melaksakan UN BK seperti sekolah di perkotaan. “Bahkan, muridnya saja masih ada yang belum paham dengan IT. Tentu butuh dukungan dari pemerintah,”pungkasnya.
Yanuar menilai untuk UN BK dan UN tulis memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Sehingga untuk perubahan ini butuh proses, agar tidak mempengaruhi kepada kualitas pendidikan nantinya.
“Saya pikir lima tahun ke depan di Sumbar masih akan menggelar keduanya, UN BK dan UN tulis. Ini tentunya sampai pemerintah siap untuk beralih ke UN BK seluruhnya,” katanya.
Untuk diketahui, tahun 2016 hanya ada 45 sekolah yang menggelar UN BK di Sumbar dimana ada empat SMA, 35 SMK dan 6 SMP. Untuk Kota Padang yang merupakan Ibu Kota Provinsi hanya ada satu sekolah yang menggelar UN BK tahun ini yaitu SMKN 2 Padang.
Sementara itu, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumbar siap dukung semua sekolah di Sumbar tahun depan sudah bisa melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UN BK). Meski demikian hasil evaluasi UN BK sangat menjadi penentu pelaksanaan UN BK di tahun mendatang.
Ketua DPRD Hendra Irwan Rahim menuturkan, UN berbasis komputer ini sepertinya sangat mudah dan sangat efisien baik dari segi waktu dan juga hemat dibanding dengan UN yang masih dengan ujian tulis. DPRD Sumbar akan mengakomodir terakait permintaan sekolah untuk melakukan UN BK serentak tahun depan.
Ia siap membantu pihak sekolah yang ingin menggelar UN BK tahun depan namun belum mempunyai kemampuan seperti dalam pengadaan komputer. “Kita siap membantu, apakah nanti akan 50 : 50, yang penting kita inginkan semuanya bisa UN BK tahun depan. Yang terpenting jaga kekompakan,” paparnya.
“Rencana pemerintah untuk menerapkan UN BK tahun depan memang sudah bagus, namun perlu diperhatikan sekolah-sekolah pinggiran yang mungkin belum mampu melaksanakan ini,” terangnya Sabtu (16/4) di Gedung FT.
Dilanjutkannya, memang tidak bisa dipungkiri bahwa di Sumbar masih banyak sekolah yang belum sepenuhnya mempunyai kemampuan untuk melaksakan UN BK seperti sekolah di perkotaan. “Bahkan, muridnya saja masih ada yang belum paham dengan IT. Tentu butuh dukungan dari pemerintah,”pungkasnya.
Yanuar menilai untuk UN BK dan UN tulis memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Sehingga untuk perubahan ini butuh proses, agar tidak mempengaruhi kepada kualitas pendidikan nantinya.
“Saya pikir lima tahun ke depan di Sumbar masih akan menggelar keduanya, UN BK dan UN tulis. Ini tentunya sampai pemerintah siap untuk beralih ke UN BK seluruhnya,” katanya.
Untuk diketahui, tahun 2016 hanya ada 45 sekolah yang menggelar UN BK di Sumbar dimana ada empat SMA, 35 SMK dan 6 SMP. Untuk Kota Padang yang merupakan Ibu Kota Provinsi hanya ada satu sekolah yang menggelar UN BK tahun ini yaitu SMKN 2 Padang.
Sementara itu, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumbar siap dukung semua sekolah di Sumbar tahun depan sudah bisa melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UN BK). Meski demikian hasil evaluasi UN BK sangat menjadi penentu pelaksanaan UN BK di tahun mendatang.
Ketua DPRD Hendra Irwan Rahim menuturkan, UN berbasis komputer ini sepertinya sangat mudah dan sangat efisien baik dari segi waktu dan juga hemat dibanding dengan UN yang masih dengan ujian tulis. DPRD Sumbar akan mengakomodir terakait permintaan sekolah untuk melakukan UN BK serentak tahun depan.
Ia siap membantu pihak sekolah yang ingin menggelar UN BK tahun depan namun belum mempunyai kemampuan seperti dalam pengadaan komputer. “Kita siap membantu, apakah nanti akan 50 : 50, yang penting kita inginkan semuanya bisa UN BK tahun depan. Yang terpenting jaga kekompakan,” paparnya.
Sumber : Haluan