
INFOUNP - Pelaksanaan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) tahun ini sedikit berbeda dari tahun sebelumnya. Tahun ini Panitia Lokasi (Panlok) 17 akan menggelar SBMPTN berbasis komputer atau dikenal dengan Computer Based Testing (CBT) meskipun dengan jumlah terbatas.
Rektor Universitas Andalas (Unand) Tafdil Husni didampingi Wakil Rektor Unand Prof Dachriyanus kepada media menyebutkan, pelaksanaan CBT ini dilakukan di 30 universitas di seluruh Indonesia. Untuk Panlok 17 CBT tahun ini dilakukan di Unand yang dinilai memiliki kelengkapan fasilitas komputer yang lengkap dan memadai.
“Pelaksanaannya mirip dengan UN berbasis komputer yang dilakukan di SMA/SMK kemarin. Tahun ini kita menyediakan 50 kuota untuk tahap perdana ini,” jelasnya saat jumpa pers SBMPTN 2016 di ruang pertemuan Unand Senin, (25/4) siang.
Ditambahkan Wakil Rektor I Universitas Negeri Padang (UNP), Agus Irianto bahwa, CBT tahun ini merupakan awal bagi perubahan pelaksanaan SBMPTN yang berbasis komputer. Apabila CBT tahun ini sukses digelar bukan tidak mungkin semua tes SBMPTN pada tahun mendatang akan menggunakan CBT.
“Sebenarnya CBT ini sangat efisien, efektif dan satu lagi ini juga untuk menghindari dari perjokian yang selama ini marak. Kita tentu akan terus berbenah agar bisa CBT seluruhnya nanti. Tapi, untuk beberapa tahun ke depan kita masih akan Paper Based Testing (PBT),” ungkap Agus Irianto.
Menurut Agus, untuk CBT ini ini diperuntukkan bagi calon mahasiswa yang mengambil Saintek dan Soshum. Sedangkan untuk cmpuran itu masih menggunakan PBT.
“Mungkin perlu kita pertegas CBT tahun ini memang kita batasi dahulu. Namun, di tahun depan akan kita tambah sesuai dengan kemampuan,” ungkapnya.
Bidik Misi Gratis SBMPTN
Selain menggunakan sistem CBT, SBMPTN tahun ini juga memberi kemudahan kepada mahasiswa bidik misi. Dimana tahun ini Panlok 17 menyediakan 10 persen dari kuota yang disediakan itu untuk bidik misi.
“Anak bidik misi yang ingin mendaftar cukup membawa pin bidik misi. Dan itu gratis untuk biaya pendafataran SBMPTN 2016,” ujar Agus lagi.
Untuk biaya pendaftaran SBMPTN tahun ini setiap calon mahasiswa akan dikenakan uang pendaftaran Rp200 ribu.
“Dibanding tahun lalu memang besar tahun ini Rp100 ribu. Tapi ini sudah disubsidi pemerintah, hanya saja subsdi tahun ini cukup kecil dibanding tahun lalu,” pungkasnya.
Wakil Rektor I Unand Dachriyanus melanjutkan, pendaftaran SBMPTN sudah bisa dilakukan dari 25 April lalu hingga 20 Mei mendatang. Ini bisa dilakukan dengan mengakses di laman http://www. sbmptn.ac.id.
“Laman ini bisa diakses setelah mendaftar ke Bank Mandiri dan BNI. Karena dua bank itu yang melayani untuk SBMPTN,” ungkapnya.
Dari data yang masuk telah ada 91 orang yang saat ini mendaftar di Panlok 17. Dimana Soshum sebanyak 47 orang, Saintek 23 orang, Campuran sebanyak 21 orang dan CBT sebanyak 5 orang.
“Meski baru dibuka kemarin namun sudah ada yang mendaftar, padahal sosialisasi baru sekarang dilakukan. Ini bukti kalau anak-anak kita juga sangat melek dengan media informasi internet,” tambah Agus Irianto.
Untuk kuota sendiri tahun ini Unand menyediakan 30 persen dari daya tampung melalui jalur SBMPTN. Sementara UNP menyediakan 1.751 daya tampung atau setara 30 persen untuk SBMPTN tahun ini.
“Kita berharap SBMPTN tahun ini akan berjalan dengan baik dan bebas dari praktek perjokian. Panlok 17 siap untuk mensukseskan SBMPTN tahun ini,”tuturnya.
Sumber : Haluan
Wakil Rektor I Unand Dachriyanus melanjutkan, pendaftaran SBMPTN sudah bisa dilakukan dari 25 April lalu hingga 20 Mei mendatang. Ini bisa dilakukan dengan mengakses di laman http://www. sbmptn.ac.id.
“Laman ini bisa diakses setelah mendaftar ke Bank Mandiri dan BNI. Karena dua bank itu yang melayani untuk SBMPTN,” ungkapnya.
Dari data yang masuk telah ada 91 orang yang saat ini mendaftar di Panlok 17. Dimana Soshum sebanyak 47 orang, Saintek 23 orang, Campuran sebanyak 21 orang dan CBT sebanyak 5 orang.
“Meski baru dibuka kemarin namun sudah ada yang mendaftar, padahal sosialisasi baru sekarang dilakukan. Ini bukti kalau anak-anak kita juga sangat melek dengan media informasi internet,” tambah Agus Irianto.
Untuk kuota sendiri tahun ini Unand menyediakan 30 persen dari daya tampung melalui jalur SBMPTN. Sementara UNP menyediakan 1.751 daya tampung atau setara 30 persen untuk SBMPTN tahun ini.
“Kita berharap SBMPTN tahun ini akan berjalan dengan baik dan bebas dari praktek perjokian. Panlok 17 siap untuk mensukseskan SBMPTN tahun ini,”tuturnya.
Sumber : Haluan