INFOUNP - Hingga Rabu (16/3) pagi tercatat sebanyak 24.174 pelamar Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) Universitas Negeri Padang 2016 yang diterima oleh panitia. Jumlah ini mengalami penurunan dibanding jumlah pelamar di tahun 2015 yang mencapai 33.875 orang.
Lebih rinci lagi, dari ribuan pelamar tersebut sebanyak 10.500 siswa memilih UNP sebagai pilihan pertama, 13.674 siswa memilih UNP pada pilihan kedua dan sisanya 10.262 siswa memilih mengikuti seleksi beasiswa bidik misi. Sementara melalui jalur SNMPTN ini, UNP hanya menerima 2.330 mahasiswa.
Humas SNMPTN 2016 Amril Amir menyebutkan, terjadinya penurunan ini disebabkan adanya kuota untuk sekolah berdasarkan akreditasi sekolah tersebut. Berbeda dengan tahun sebelumnya, dimana tidak ada pembatasan kuota, sekolah bebas mendaftarkan siswanya sebanyak mungkin.
“Ketentuan jumlah kuota ditentukan oleh akreditasi masing-masing sekolah. Untuk akreditasi A bisa mendaftarkan 75 persen siswa terbaiknya, akreditasi B bisa mendaftarkan 50 persen, akreditasi C bisa mendaftarkan 20 persen dan untuk akreditasi lainnya 10 persen dari yang terbaik di sekolahnya masing-masing,” ucap Amril.
Ia juga menjelaskan persyaratan yang harus dipenuhi siswa di antaranya, yakni siswa SMA/MA/SMK kelas terakhir pada tahun 2016 dengan ketentuan, memiliki prestasi unggul, yang mana calon peserta masuk peringkat terbaik di sekolah pada semester tiga, empat dan lima, memiliki Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) dan terdaftar di Pangkalan Pokok Data Siswa (PPDS), nilai rapor dari semester satu sampai lima serta memenuhi persyaratan lain yang ditentukan masing-masing PTN.
Dilanjutkan Amril, sistem ini cukup menguntungkan bagi sekolah yang baru buka tiga atau empat tahun belakangan. Karena dengan sistem ini, yang notabenenya muridnya sedikit sudah berhak mengikutkan siswa terbaiknya hingga 10 persen.
Kemudian melihat ada keluhan dari orang tua siswa yang anaknya tidak bisa mendaftar SNMPTN, Amril meminta orang tua mengikutkan anaknya Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) atau dikenal dengan ujian tulis.
“Jika ada siswa-siswi dari sekolah unggul yang merasa berhak mengikuti SNMPTN, namun tidak termasuk dalam penghitungan di sekolah unggul tersebut, bisa membuktikan kemampuannya pada tahap SBMPTN,” tambah Amril.
Amril juga tidak memungkiri, untuk bisa ikut mendaftar pada SNMPTN 2016 ini cukup rumit. Untuk mendapatkan jumlah kuota yang tingi, sebuah sekolah harus dilihat dari berbagai aspek, mulai dari fasilitas, prestasi hingga jejak alumni.
“Namun untuk SBMPTN cukup dengan kemampuan individu.Bagi siswayang tidak berkesempatan mencoba SNMPTN tidak perlu berkecil hati, jika memang berkompeten, ayo buktikan di SBMPTN,” pungkas Amril.
Pendaftaran SNMPTN sendiri telah berakhir pada Sabtu (12/3) lalu. Selanjutnya para calon peserta SNMPTN 2016 bisa mencetak kartu peserta pada 22 Maret hingga 21 April. Proses seleksi dilakukan PTN pada 24 Maret hingga 8 Mei. Sedangkan hasil seleksi akan diumumkan pada 10 Mei.
Sumber : Haluan