
INFOUNP - Setiap tahun, panitia Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) selalu melakukan perbaikan berdasarkan evaluasi pelaksanaan sebelumnya. Pada tahun ini misalnya, pemeringkatan siswa yang boleh mendaftar SNMPTN 2016 dilakukan oleh sistem, bukan oleh sekolah masing-masing.
"Pemeringkatan menggunakan nilai semester tiga sampai lima, dan dilakukan per jurusan, baik IPA, IPS, Bahasa, dan sebagainya," ujar Ketua Umum Panitia SNMPTN 2016, Rochmat Wahab, dalam Konferensi Pers Pendaftaran SNMPTN 2016 di Kemristekdikti, Jakarta, Rabu (2/3/2016).
Rochmat menjelaskan, pemeringkatan dalam SNMPTN 2016 dilaksanakan bagi semua siswa, termasuk bagi siswa yang memiliki nilai di bawah KKM. Bahkan, dalam pengisian pangkalan data sekolah dan siswa (PDSS), panitia sama sekali tidak membedakan antara kelas reguler dan akselerasi.
"Pada pelaksanaannya, pemeringkatan tidak ditentukan oleh sekolah, tetapi melalui sistem. Sistem ini memiliki dua rumus, yakni untuk kurikulum KTSP 2006 pembaginya menggunakan jumlah jam, sedangkan kurikulum 2013 pembaginya jumlah SKS. Jumlah pembagi antara menggunakan jam atau SKS disamakan," terangnya.
Dengan sistem tersebut, kata Rochmat, terdapat beberapa kasus yang ditemukan. Salah satunya yakni sekolah yang memiliki kelas akselerasi atau unggulan yang jumlah jam atau SKS-nya tidak sama dengan sistem. Alhasil, dengan jumlah mata pelajaran yang lebih sedikit, namum jumlah pembaginya disamakan, nilai para siswanya menjadi lebih kecil dari sekolah lainnya.
"Sekolah bersangkutan mungkin merasa bersalah kepada siswanya. Karena walaupun ada mata pelajaran yang dikurangi seharusnya jumlah jam atau SKS untuk lulus tetap sama dengan kelas reguler, seperti di perguruan tinggi," ucapnya.
Lantaran pengisian PDSS untuk mendaftar SNMPTN 2016 sudah ditutup, Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) tersebut mengungkapkan, siswa-siswa tersebut masih bisa mengikuti Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) atau ujian mandiri (UM).
"Mereka para siswa yang pintar, jadi saya percaya bisa mengikuti SBMPTN atau UM. Mungkin penyebabnya ada sekolah yang tidak tahu, tetapi memang pembagi itu harus disamakan supaya fair," ujarnya.
Berdasarkan pemeringkatan, terdapat 1.382.849 siswa dari 2.069.709 calon lulusan yang masuk menjadi peserta SNMPTN 2016. Rochmat mengimbau, kepada para peserta tersebut segera mendaftarkan diri sebelum memasuki batas akhir pendaftaran.
"Tolong yang masuk pemeringkatan peserta SNMPTN 2016 segera cepat-cepat daftar. Kalau nunggu last minute khawatir tak bisa masuk. Pilih PTN dan prodi yang diinginkan," tandasnya.