
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi sedang menggodok aturan berupa pemberian
fasilitas terbaik bagi warga Indonesia yang menamatkan pendidikan di
luar negeri agar mau kembali pulang dan mengabdi di Tanah Air.
"Saat ini cukup banyak mahasiswa Indonesia yang menuntut ilmu di luar
negeri bahkan terdata di 100 perguruan tinggi ternama di dunia, tapi
begitu selesai banyak yang tidak pulang dan memilih kerja di luar," kata
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Asman
Abnur di Padang, Jumat (13/10).
Ia menyampaikan hal itu saat membuka Konferensi Ekonomi Bisnis
Akuntansi dan Ilmu Sosial 2017 yang digelar Universitas Dharma Andalas
dihadiri Gubernur Sumbar Irwan Prayitno. Menurutnya para mahasiswa yang
kuliah di luar negeri tersebut dibiayai dari program Lembaga Pengelola
Dana Pendidikan yang dikelola Kementerian Keuangan.
"Setelah lulus mereka bekerja dan mengimplementasikan ilmunya di luar
negeri, kami sedang mencari terobosan agar merekamau kembali ke
Indonesia," kata dia.
Asman mengatakan ia bersama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) akan mengundang
para perantau Indonesia di luar negeri yang tidak mau pulang itu. "Kami
akan rombak sistemnya yang selama ini menyulitkan para diaspora tersebut
untuk pulang," katanya.
Ia mengatakan ke depan LIPI dan BPPT akan jadi lembaga terdepan dalam
pengembangan ilmu pengetahuan yang diisi oleh orang-orang pintar dan
terbaik. "Kami berharap dengan hadirnya sumber daya manusia berkualitas
yang berasal dari luar negeri akan ikut mendorong berubahnya aparatur
sipil negara yang ada," ujarnya.
Sumber : Antara